IOC: Olimpiade Esports pertama akan diselenggarakan paling cepat tahun 2025
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pada Senin (29/1) mengatakan bahwa edisi pertama Olimpiade Esports akan diluncurkan paling cepat pada 2025.
Dalam sesi IOC ke-141 pada Oktober tahun lalu, IOC mengumumkan rencana untuk meluncurkan Olimpiade Esports.
Bach menyatakan rencana tersebut belum 100 persen siap, tetapi studinya menunjukkan kemajuan pesat.
"Saya pikir kita dapat mengandalkan edisi pertama, yang menawarkan Olimpiade Esports pada 2025, atau paling lambat 2026," tutur Bach.
Keterlibatan pertama IOC dengan komunitas esports adalah dalam penyelenggaraan Forum Esports pada 2018 di Lausanne. Pada 2021, IOC mengembangkan Olympic Virtual Series, dan kemudian meluncurkan Olympic Esports Week di Singapura tahun lalu.
Baca Juga : Timnas eFootball Indonesia mulai berlaga di AFC eAsian Cup Qatar.
Arsip - Anggota Tim China merayakan final Esports DOTA2 pada Asian Games ke-19 di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, pada 2 Oktober 2023. (Xinhua/Yan Linyun) |
Bach mengatakan bahwa di satu sisi, terdapat olahraga virtual yang berarti esports dengan aktivitas fisik, sementara di sisi lain, terdapat beberapa e-game terpopuler yang sesuai dengan nilai-nilai Olimpiade.
"Dengan ini, saya rasa kita bisa menyusun program yang sangat menarik namun juga berbasis nilai," imbuhnya.
Sebelumnya pada hari itu, Bach mengatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan memainkan peran penting dalam masa depan olahraga dan Olimpiade.
"AI akan memainkan peran yang besar dan sangat penting tidak hanya untuk olahraga dan Olimpiade, tetapi untuk seluruh kehidupan kita," katanya.
Menurut dia, dengan bantuan AI, olahraga dapat dijadikan demokratis dengan menyediakan metode pelatihan, perawatan medis, dan perawatan kesehatan mental terbaik yang dapat digunakan oleh semua atlet di seluruh dunia.
"Dengan AI, kami kemudian dapat menyediakannya untuk semua orang," kata Bach, yang memperkirakan bahwa AI akan meningkatkan solidaritas dengan para atlet dan menyebarkan nilai-nilai Olimpiade dan ajang Olimpiade dengan lebih baik.
Dengan bantuan AI, IOC memiliki peluang besar untuk menyempurnakan sistem penjurian dan wasit, katanya.
Komentar
Posting Komentar